RSS

Cintaku Itu Kamu Part 3

18 Jun

Ini hanya cerita FIKTIF BELAKA. Maaf kalau jelek, baru pemula. Sekian dan selamat membaca

Cintaku Itu Kamu #3

“Makanya, kalo mau jalan hati-hati dong.”

 

Aku terpeleset, dan untungnya Ko Reza menolongku. Tetapi, aku terjatuh di dalam pelukannya. Aku hanya bisa terdiam. Aku melihat, cara menatapnya padaku, seperti ada sesuatu, tetapi aku tidak tau itu apa. Sejenak aku melihat tatapannya, DEG DEG DEG!! Jangtungku berdetak keras. Tiba-tiba dipikiranku munculah gambaran wajah Dicky. Seketika aku langsung bangun.

 

“Ng, ng, ma… ma… maaf ko…” kataku salting sambil menundukan kepala.

“Iya, ngga pa-pa, tapi lain kali hati-hati yah.”

“I… iya.”

 

Setelah itu, aku langsung bangun lalu aku langsung kembali ke kamar. Aku langsung malu sendiri jika mengingat kejadian itu.

 

PING… PING…

 

Dicky M. P.

d☑ Katanya mau bbm-an?? (ˇ εˇ)

 

Gevely S.

d☑ Hehehe, maaf yah. ◕‿◕

 

Dicky M. P.

d☑ Hahaha, iya, aku maafin. Kamu lagi apa? Aku kesepian niih

 

Gevely S.

d☑ Aku lagi on tweet, kamu on tweet doong, kita twitteran \(ˆ▽ˆ)/

 

Dicky M. P.

d☑ Iya, aku udah on koo, kita lanjut di twitter yah ˆ▽ˆ

 

 

Twitter…

 

@gevely

kenapa @dickymprasetyo cepet banget pulangnyaa?? ╥_╥

 

@dickymprasetyo

Maaaf ˘•˘ @gevely

 

@gevely

(˘⌣˘)ε˘) @dickymprasetyo

 

@dickymprasetyo

(っ˘‿˘)っ#heartyou @gevely

 

@gevely

#heartyoutoo awawaw ~(‾▿‾~) @dickymprasetyo

 

@dickymprasetyo

@gevely #exit yah 😀 see you!

 

@gevely

Ok @dickymprasetyo

 

Setelah itu, aku pun mengakhiri pembicaraanku dengan Dicky. Lalu, aku langsung tidur karena aku ngantuk. Setelah aku bangun, aku langsung turun lalu ke meja makan.

 

“Waw…” kagumku.

“Ini tante yang buat??” tanyaku sambil menghampiri meja makan dan melihat makanan yang berjejer di meja.

“Iya, kenapa? Kamu ngga suka yah?”

“Aku cobain yah.” jawabku sambil duduk di kursi dan mengambil sendok.

“Hm… Ini enak banget tante!”

“Hehehe, makasih yah sayang, kamu bisa tolongin tante?”

“Apa tan?”

“Kamu tolong panggilin Reza dong di kamar, biar dia makan.”

“Oh, ok!” jawabku sambil berdiri dari kursi lalu langsung menuju ke kamar Ko Reza.

 

TOK… TOK…

“Siapa??”

“Fely Ko!”

“Oh, masuk aja de!”

 

“Koko disuruh makan sama tante.”

“Oh, ya udah, nanti koko nyusul.”

“Ok.”

 

Setelah itu aku kembali lagi ke meja makan…

“Kata Koko, ntaran baru makan tan.”

“Oh, ya udah, kita makan berdua aja.”

“Yuk!”

 

Aku pun makan berdua dengan Tante Ani. Aku selalu senang jika Tante Ani datang ke rumahku, karena mamaku sedang diluar negri, aku menganggap Tante Ani sebagai mamaku sendiri. Setelah aku makan, aku pun pamit untuk kembali ke kamarku mengerjakan tugas kuliah.

 

Saat di kamar, aku mencari kalkulatorku yang entah ada di mana. Aku langsung terpikir, kalkulatorku ada di kamar Ko Rangga. Aku langsung turun kembali dan menuju ke kamarnya. Yup! Dugaanku benar! Bahkan sangat tepat! Di mejanya ada kalkulator yang kucari. Setelah aku mengambil kalkulatorku, aku melihat sebuah bingkai foto yang berisi foto mama, papa, aku dan Ko Rangga. Aku langsung teringat mama dan papa yang sudah lama tak kembali ke Indonesia. Aku memandang foto itu dengan tersenyum. Lalu aku kembali ke kamarku.

 

Setelah sampai di kamarku, aku mengerjakan tugas dari dosen.

 

TOK… TOK…

“Masuk aja! Pintunya ngga dikunci!”

“Hallo!” sapa Ko Rangga.

“Eh, koko? Ngapain ko?” tanyaku sambil memutar arah badanku.

“Emang koko ngga boleh ke sini? Balik lagi nih?”

“Eh, iya,iya.”

“Kamu tadi ambil kalkulator yah? Hehehe, maap yah ngga dibalikin.”

“Yee, makanya kalo ngambil barang orang minta izin dulu.”

“Hahaha, iya, iya dedeku yang paling cantiik!” kata Ko Rangga sambil mencubit pipiku.

“Lepas atau aku acakin ponimu?? Hayo??”

“Hahaha, gitu aja ngomel.”

“Ssst! Sana, sana! Keluar.”

“Galak banget siih!” katanya sambil mengacak-acak rambutku.

“Sanaaa! Keluar!” kataku sambil mendorongnya keluar dari kamarku.

“Eh, di sana ada kecoa terbang tuuh!” katanya.

“Kyaaaa!” teriakku sambil keluar dari kamarku.

“Hahahaha! Sama kecoa aja takut. Hahaha.”

“Heeeh! Sini! Aku acakin poninya!” kataku sambil mengejar Ko Rangga dan… BERHASIL! Aku berhasil mengacak-acak poninya yang super dijaganya itu.

“Awas yah. Nanti koko bales.” katanya sambil pergi ke kamarnya.

“Coba aja kalo bisa! Weee. :-p”

 

Aku langsung kembali ke kamar dan mengerjakan tugas dari dosen. Setelah selesai, aku langsung turun ke ruang tamu untuk menonton film kesukaanku. Sebelum aku ke ruang tamu, aku mengambil makanan di kulkas. Sebelum aku ke kulkas, aku melewati kamar Tante Ani yang tidak ditutup dan aku mendengar…

 

TO BE CONTINUED…

 

Keep Follow Us: @peacesmashblast

 

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 18 Juni 2012 inci SM*SHBlast Fanfict

 

Tinggalkan komentar